Rabu, 14 Oktober 2009
Makanan Wajib Saat Lebaran Idul Fitry
Tak terkecuali aku yang sudah 5 tahun terakhir ini selalu melaksanakan ritual mudik/pulang kampung setiap hari raya Idul Fitry. Entah dari mana tradisi mudik ini bermula, tapi yang pasti untuk moment hari raya apapun dan di belahan dunia manapun, tradisi mudik ini pasti ada. Idul Fitry di Indonesia, Imlek di China dan Diwali di India.
Berbicara tentang hari raya, tentu saja tidak terlepas dari menu menu khas yang selalu tersaji. Di rumahku ada beberapa makanan yang menjadi menu wajib di setiap Idul Fitry.
Pempek
Sebagai orang Palembang, makanan yang satu ini sepertinya menjadi menu wajib di setiap rumah. Anehnya, walaupun di rumah sendiri sudah tersedia, pada saat kita berkunjung ke rumah saudara dan tetangga, kita pun akan tetap menanyakan pempek. Padahal rasanya tetap sama. Jadi jangan heran, jika di kota2 lain para Ibu rumah tangga ribut karena harga daging dan ayam yang di tinggi, di Palembang orang2 akan ribut karena harga daging ikan yang sudah di haluskan melonjak secara signifikan. Terutama Ikan Gabus dan Ikan Tenggiri, karena ini merupakan bahan utama pembuatan Pempek.
Es Melon
Menu ini pertama kali aku coba sewaktu acara buka puasa bersama di rumah temanku semasa kelas 2 SMA dulu. Karena pada dasarnya aku memang suka Melon, jadi untuk hidangan di hari raya kenapa tidak aku juga coba sajikan yang berbau Melon. Pembuatannya cukup mudah, ini aku bagi2 resepnya untuk kawan2 coba:
1. Buah Melon, keruk daging buahnya dengan menggunakan sendok.
2. Biji Selasih, di rendam dengan air hangat.
3. Sirup rasa Melon
4. Es Batu
Campur semua bahan menjadi satu dan Es Melon pun siap di hidangkan......
Kurma Goreng Keju
Menu ini baru 3 tahun terakhir menghuni meja makan rumahku di palembang pada saat hari raya tiba. Aku mendapati resep ini dari nenekku sewaktu aku tinggal bersama beliau. Sederhana cara pembuatannya, tapi jangan tanya rasanya, sangat istimewa. Ini menjadi menu favorit adek ku yg nomor dua dan selalu di pertanyakan oleh para tamu ketika bersilahturahmi kerumahku.
Aku juga akan berbagi resepnya disini:
1. Kulit lumpia yang siap pakai
2. Buah Kurma, buang Bijinya
3. Keju Cheddar, di parut
4. Minyak goreng.
Isi buah kurma yg telah dibuang bijinya dengan keju parut kemudian bungkus dengan kulit lumpia. Goreng dengan api kecil, angkat begitu sudah terlihat kecoklatan. Kurma Goreng Keju pun siap dinikmati....
Selamat Mencoba :)
Senin, 12 Oktober 2009
Indahnya Kebersamaan ...
Mendapat undangan dari salah seorang senior Alumni SMA Negeri 2 Palembang (SMANDUPA) untuk menghadiri acara halal bi halal melalui Facebook, merupakan satu kehormatan buatku.
Mengapa demikian ? yang menjadi penggagas dan panitia untuk acara ini adalah para alumni yang usia nya jauh diatas ku. Mereka merupakan lulusan antara tahun 1960 an ~ 1970 an.
Bertempat di restaurant Pulau Dua, Komplek Taman Ria Senayan, merupakan pilihan tepat untuk acara ini. Menurut undangan, acara dimulai sejak pukul 10.00 pagi, tetapi aku beserta teman2 ku tiba disana sekitar pukul 12.
Sempat bingung begitu melihat para alumni yang hadir, mereka berumur jauh diatas kita. Sempat terpikir kalo kita salah masuk ke tempat acara, tetapi begitu terdengar MC berbicara bahasa Palembang, tidak salah lagi, inilah kumpulan Alumni SMANDUPA.
Sempat canggung dan minder untuk menyapa, tetapi dengan penuh kehangatan, mereka tidak ragu untuk menyapa dan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Suasana pun mulai terasa menyenangkan, mulai dari berjabat tangan, memperkenalkan diri masing2, hingga saling bertukar informasi mengenai kegiatan dan tempat tinggal.
Semua bermula dari dunia maya, entah itu melalui blog maupun situs jejaring sosial, banyak bertemu dengan teman-teman lama semasa SMA, saling bertukar nomor telpon dan sepakat mengadakan acara untuk kumpul bareng, akhirnya terbentuklah satu wadah bagi para Alumni SMANDUPA. Sekian tahun tidak terdengar kabar, tiba2 di pertemukan di dunia maya, tentu saja kesempatan ini tidak disia siakan untuk saling bertukar informasi satu sama lain.
Kembali ke acara halal bi halal, sembari makan siang para alumni di hibur oleh sesama alumni sendiri. Masing2 angkatan yg ada, mengirimkan wakilnya untuk menyumbangkan suara emas mereka untuk membuat acara supaya lebih semarak. Walaupun hujan, tidak menyurutkan semangat para alumni untuk bergoyang mengikuti irama yang sedang di mainkan. Lihatlah Ibu Mimmy dan Pak Suhardi sambil menggenggam payung, kaki kaki mereka tidak berhenti untuk terus bergoyang mengikuti irama lagu Terajana yang sedang di senandungkan oleh alumni lulusan tahun 1989 (maaf aku lupa nama beliau).
Banyak hal yang bisa kita pelajari dari para alumni, walaupun sudah merengkuh sukses, mereka tetap bersifat rendah hati, tidak ragu untuk mulai menyapa dan mengakrabkan diri dengan kami para junior yang mungkin seumuran dengan anak-anak atau mungkin cucu cucu mereka. Persahabatan merupakan segala-galanya, walaupun sekian tahun tidak bertemu dan bertukar sapa, tetapi begitu ada jalan untuk kembali merekatkan tali silahturahmi, maka kesempatan ini tidak akan disia siakan.
Jayalah terus IASMA PUSPA.........
Sabtu, 23 Mei 2009
Wisata Kuliner di Berbagai Tempat
Seperti masakan ikan bakar pada umumnya, disajikan dengan sambal dan lalap-lalapan.
Buku: Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Tere Liye
Judul Buku : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Penulis : Tere Liye
Pembaca : Remaja
Jenis Buku : Novel
Penerbit : Republika
Membaca Novel ini kita diajak berkelana untuk menyelami kehidupan seseorang yang bernama Rehan yang menjadi tokoh utama di cerita ini.
Sang tokoh di besarkan di sebuah Panti Asuhan selama 16 tahun. Disini dia merasa mendapat perlakuan yang tidak layak dari pengelola panti yang dia anggap sok suci. Setelah masa 16 tahun di Panti Asuhan yang dia anggap sia-sia, Rehan memutuskan untuk pergi. Selepas dari panti Rehan menjalani kehidupan yang tidak menentu, mulai dari emperan terminal hingga ke lapak2 di pinggir rel. Hingga suatu kejadian yang akhirnya memaksa Rehan untuk berjuang bertahan hidup di Ibu kota.
Memulai kehidupannya di Ibu kota, Rehan sempat bernaung di sebuah rumah singgah yang mempertemukannya dengan beberapa teman yang akhirnya disebut sebagai keluarga olehnya. Disini dia berkesempatan memperoleh pendidikan yang nantinya akan menghantarkannya menjadi salah seorang pemilik kerajaan bisnis yang disegani suatu hari kelak.
Dikisahkan pula bagaimana Rehan menemukan cinta sejati nya di sebuah gerbong kereta api sewaktu di perjalanan kembali ke kota asalnya. Dia memutuskan kembali kesana untuk melupakan kenangan pahit bersama Plee yang hidup nya harus berakhir di tiang gantungan. Di kota asal nya inilah Rehan mulai menata hidupnya dengan bekerja sebagai buruh bangunan. Rehan adalah seorang pembelajar yang baik, maka tidak heran dalam waktu singkat dia mampu mendapatkan posisi sebagai kepala mandor di dalam proyek2 yang diikuti nya. Di kota ini juga Rehan memulai dan mengakhiri kehidupan berumah tangga nya dengan seorang perempuan bernama fitri.
Satu kebiasaan Rehan yang tidak pernah berubah adalah melihat rembulan. Mulai dari teras panti asuhan, di atap rumah singgah, di tower air hingga di lantai tertinggi gedung miliknya.
Potongan-potongan kehidupan Rehan yang dikilas balik di novel ini adalah untuk menjawab lima pertanyaan yang terus membayangi nya. Apa saja kelima pertanyaan itu dan bagaimana jawaban-jawaban atas kelima pertanyaan itu. Silahkan membaca novel yang sarat makna akan arti cinta, pengorbanan dan ambisi di dalam mengarungi lautan kehidupan di dunia ini.
Update Pernah Pernik Batu2an dari Martapura
Bros berukuran besar dengan Kristal besar.
Harga: Rp. 45,000
Gelang dari Batu Akik yang di rangkai dengan perak.
Harga: Rp. 70,000
Bros sepasang, satu kecil dan satu sedang.
Harga: Rp. 45,000
Gelang dari Batu Kecubung yg dirangkai dengan karet.
Harga: Rp. 50,000
Bros bundar berukuran besar dengan kristal kecil-kecil.
Harga: Rp. 45,000
Bros berukuran sedang dengan kristal putih yg jika dilihat dari sisi manapun warna kristal nya akan berubah ubah.
Harga: Rp. 40,000
Bros berukuran besar dengan kristal warna-warni.
Harga: Rp. 50,000
Bros berukuran besar berbentuk bunga dengan kristal2 kecil.
Harga: Rp. 45,000
Gelang baris 2 yg dihias permata2 kecil warna-warni, di rangkai dengan karet.
Harga: Rp. 25,000
Gelang baris 1 yg dihias permata2 kecil warna-warni, di rangkai dengan karet.
Harga: Rp. 20,000
Senin, 04 Mei 2009
Buku: Negeri Van Oranje
Penerbit : Bentang Pustaka
Novel ini mengisahkan persahabatan dan liku-liku kehidupan lima mahasiswa Indonesia di negeri Belanda. Mereka adalah Iskandar alias Banjar asal Kalimantan Selatan, Firdaus Muthoyib anak Asli Betawi, Wicak Adi Gumelar yang seorang pegawai di salah satu LSM berasal dari Banten, Garibaldi Utama Anugrah Atmaja alias Geri, makhluk ganteng yang bisa menurunkan pasaran cowok Indonesia di Belanda dan terakhir Anandita Lintang Persada, seorang perempuan tinggi semampai yang berwajah cantik.
Mereka berlima di pertemukan di stasiun kereta Amersfort pada saat terjebak badai yang membuat semua perjalanan kereta terhenti selama beberapa jam. Diawali oleh rokok kretek dan diselingi dengan curhat panjang awal mula mereka terdampar di negeri Kincir Angin ini. Sejak saat itu mereka mendeklarasikan diri mereka sebagai Aagaban (Aliansi Amersfort Gara-gara Badai di Netherlands).
Selain menceritakan bagaimana kegigihan Banjar mencari pekerjaan demi mengumpulkan beberapa Euro untuk bertahan hidup demi menjawab tantangan dari Goz sahabatnya, Lintang yang menyambi sebagai guru tari di KBRI setelah mendapat tawaran langsung dari Dubes Indonesia untuk Belanda dan terobsesi untuk menikah dengan Bule, Geri yang tidak pernah bermasalah dalam hal keuangan tetapi mempunyai masalah dalam perjalanan asmara nya yang tidak lazim, Daus yang selalu gagal untuk mencoba hal-hal yang berbau dosa serta Wicak yang sukses membawa tesisnya menjadi salah satu dari 10 nominasi tesis terbaik. Novel ini juga turut menyertakan beberapa tips dan trik ala Aagaban untuk bertahan hidup dan info2 menarik yg bisa di dapat di Belanda. Mulai dari kiat merokok, seputar belanja, bersosialisasi, kegiatan2 yg bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang, event2 menarik, kiat seputar sepeda dan pernak perniknya, kiat jitu jadi pelajar teladan, kiat menghadapi birokrasi, tips mencari rumah atau kamar di Belanda, sampai dengan tips ber backpacking keliling Eropa.
Satu cerita dengan empat penulis yang menyajikan gaya penulisan yang sama dan bahasa yang mudah dicerna, menjadikan novel ini layak di baca.
Launching dan diskusi novel ini telah dilaksanakan pada tanggal 1 Mei kemarin bertempat di FAB cafe toko buku Gramedia Grand Indonesia, Jakarta dengan menghadirkan dua dari empat penulisnya, yaitu Wahyuningrat dan Adept Widiarsa.
Minggu, 05 April 2009
Micro Teaching......
Dilatarbelakangi dua tujuan tersebut, tanpa berfikir panjang aku pun langsung memesan tiket PP untuk ke Palembang. Alhamdulillah aku diberi kemudahan mendapatkan tiket dengan harga murah. Maka pada tanggal 12 malam, selepas jam kantor akupun langsung menuju bandara untuk mengambil penerbangan terakhir ke Palembang. Seyogyanya pesawat tersebut berangkat pada pukul 20.10, tetapi krn ada sesuatu dan lain hal, maka pesawat baru take off pukul 9.00.
Setelah mengalami pendaratan yg cukup menegangkan (ceritanya ada disini ) akhirnya aku dapat menjejakkan kakiku kembali di tanah kelahiran ku sekitar pukul 22.30. Bambang, adik bungsu ku sudah menanti sejak satu jam yang lalu. Saat itu, malam sudah tergolong larut untuk ukuran Palembang, Bambang memacu motornya dengan santai, sambil sesekali bercerita tentang segala hal. Setengah jam kemudian, kita tiba dirumah, Ibuku dan adik perempuanku Pipit langsung terjaga begitu mendengar suara motor Bambang. Bukannya langsung istirahat untuk mempersiapkan Micro Teaching besok, aku malah bercerita ttg perjalanan ku ke Banjarmasin beberapa hari yang lalu. Setelah puas bercerita sekitar pukul 2 pagi kita pun masuk ke kamar masing2 dan tidur......
Janji ketemu dengan pihak sekolah jam 7.00, tetapi aku baru tiba disana pukul 7.30. Begitu mau memasuki gerbang sekolah, aku langsung dihadang oleh satpam disana dan menanyai apa keperluan ku dan ingin bertemu dengan siapa. Setelah menjelaskan maksud dan tujuan kedatanganku, akhirnya aku dipersilahkan memasuki gedung sekolah tersebut. Bagitu masuk ke pintu utama, aku langsung ditegur oleh salah seorang guru "put off your shoes please". Aku baru mengetahui, ternyata di area sekolah tersebut dilarang menggunakan alas kaki.
Setelah berbasa basi sebentar, memperkenalkan diri, dijelaskan beberapa peraturan dan ketentuan yang berlaku disekolah tersebut, aku pun ditanya kembali, apakah tetap ingin melanjutkan Micro Teaching pada hari itu. Sebetulnya, setelah diberitahukan peraturan dan ketentuan tersebut, aku sudah tidak berminat untuk mengajar di sekolah ini, tetapi karena didera rasa rindu yang menggebu untuk merasakan suasana kelas dan tentunya aku tidak mau rugi karena telah habis banyak biaya untuk menghadiri test ini, maka aku pun mengiyakan untuk melaksanakan Micro Teaching pada hari itu.
Sekitar pukul 7.45, aku diberikan materi Perkalian pada bilangan pecahan yang akan diajarkan di kelas 5 selama satu jam pelajaran (35 menit) sebagai bahan penilaian terhadap cara mengajarku nantinya. 5 tahun sudah aku sudah menanggalkan profesiku sebagai guru matematika, ada rasa nervous dan excited pada saat itu. Begitu membuka pintu kelas, melihat tatapan ingin tahu dari para siswa, inilah yang menjadi kekuatan ku untuk terus melanjutkan Micro Teaching pada hari itu.
"Assalammu'alaikum" sapa ku kepada para siswa, dengan antusias yang bercampur dengan keheranan mereka menjawab salamku "Wa'alaikumsalam". Mungkin di benak mereka mempertanyakan, siapa guru yang baru saja menyapa mereka dan mengapa guru mereka yang sebenarnya mengambil tempat di belakang, duduk bersama mereka. Menjawab keheranan mereka, akupun memperkenalkan diriku.
Sambil mengingat2 apa saja yg harus aku lakukan dalam mengajar, introductory aku ambil sekitar 5 ~ 7 menit, menyapa siswa, menanyakan kabar mereka dan menanyakan materi terakhir yang sudah diberikan. Setelah itu, memasuki paruh kedua pelajaran, aku mengajak siswa untuk mengingat2 materi sebelumnya, dimulai dari apa itu bilangan pecahan dan apa saja operasi bilangan itu sendiri. Setelah di refresh, barulah aku mengajak para siswa untuk bersama sama merumuskan apa saja yang harus dilakukan dalam memecahkan satu kasus dengan menggunakan perkalian pada bilangan pecahan. Tanpa terasa aku diingatkan bahwa waktu sudah hampir habis, maka mau tidak mau aku harus memperikan summary pada materi yg baru saja dibahas.
Hahh....... merasakan suasana kelas, melihat siswa yg antusias menyimak, bertanya, tidak memperhatikan, membuat kegaduhan, cukup mengobati rasa kangen ku pada saat itu. Tetapi karena apa yg akan didapat dan tuntutan yg harus dikerjakan tidak sesuai dengan apa yg aku bayangkan jika aku diterima disana, maka dalam hati aku memutuskan tidak akan melanjutkan proses penyeleksian ini.
Agak mengherankan memang, salah satu institusi pendidikan yang menamai dirinya Islam Terpadu, memberikan punishment terdahap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan, semuanya diukur dengan materi. Tuntutan yg mereka berikan terhadap guru, tidak sesuai dengan apa yg mereka berikan terhadapnya. Biaya pendidikan yang tinggi yang dibebankan terhadap siswa ternyata berbanding terbalik dengan apa yang didapat para pengajar disana. Salah seorang temanku yg telah lebih dulu mengetahui kondisi di sekolah ini mengatakan "mereka menganggap siswa dan orang tua itu adalah client yg harus mereka puaskan dalam institusi pendidikan ini".
Jadi, dengan kasus ini aku sempat berfikir, apa yang terjadi dengan pendidikan di Indonesia saat ini. Apakah tujuan dan hakikat dari pendidikan telah bergeser, dari mendidik dan mencerdaskan siswa ke memuaskan orangtua siswa dengan pendidikan yang mahal ?
Jumat, 03 April 2009
Pernak Pernik Bebatuan dari Martapura, Kalimantan Selatan
Begitu mendarat di Bandara Syamsudin Noor, Ayuk Mely, sepupu ku sudah berada disana untuk menjemput kedatanganku. Tanpa membuang banyak waktu dari bandara kita langsung menuju Kota Martapura, pusat pernak pernik bebatuan ini berada. Inilah hasil hunting selama berkelana di pusat perdagangan batu permata dan cinderamata, CAHAYA BUMI SELAMAT, MARTAPURA.
Ini Gelang dari Batu giok yang di rangkai dengan perak. Ada beberapa macam pilihan warna, Hijau (seperti pada gambar), merah dan biru.
Harga: Rp. 70,000
Gelang bermagnet untuk wanita yang dihiasi dengan batu Mata Kucing. Magnet yg terdapat disini berfungsi untuk melancarkan peredaran pembuluh darah (menurut penjual disana). Tentang khasit2 ini, aku juga akan mencoba menggali informasi yg lebih akurat lagi.
Harga: Rp. 100,000
Gelang bermagnet yang diperuntukkan bagi laki-laki.
Harga: Rp. 150,000
Gelang batu akik yang dirangkai dengan perak. Terdapat banyak pilihan warna.
Harga: Rp. 70,000
Dinamakan Gelang Tinju, karena terdapat dua tonjolan seperti sarung tinju pada ujung2 gelang yang diperindah dengan permata2 putih.
Harga yg Tipis: Rp. 50,000
Terbuat dari kristal warna warni yang dirangkai dengan perak.
Harga: Rp. 75,000
Serupa dengan gelang kristal diatas, yang membedakan adalah kristal yang dirangkai berbentuk bulat.
Harga: Rp. 75,000
Bros dengan kristal besar di tengah, yang warna kristal nya dapat berubah-ubah jika di lihat dari sisi yang berbeda.
Harga: Rp. 50,000
Satu set perhiasan dari kristal korea yang dirangkai dengan lapisan perak. Terdiri atas sepasang anting, cincin, kalung + liontin.
Harga: Rp. 115,000
Terbuat dari kristal yang dirangkai dengan lapisan perak. Di sekeliling kristal utama, terdapat permata2 putih mengkilap yang dapat menambahkan kesan mewah pada perhiasan ini. Terdiri atas sepasang anting, cincin, kalung + liontin.
Harga: Rp. 125,000
Hiasan berupa pepohonan yg terbuat dari batu-batuan sintetis yang dirangkai dengan kawat.
Harga: Rp. 150,000
Serupa dengan hiasan ditas, tetapi yg ini berukuran lebih kecil. Terdapat beragam varian warna bebatuan.
Harga: Rp. 85,000
Perhiasan yg terbuat dari Mutiara tiruan yang dirangkai dengan lapisan perak. Terdiri atas sepasang anting, cincin, gelang, kalung+liontin.
Harga: Rp. 75,000
Kalung panjang dengan Liontin Kristal besar.
Harga: Rp. 55,000
Terbuat dari kristal warna warni yang dirangkai dengan material yang bersepuh emas. Tardiri atas sepasang anting, cincin, gelang, kalung + liontin.
Harga: Rp. 300,000
Silahkan menikmati dan jika ada yang berminat bisa menghubungiku via email atau YM.
Selasa, 24 Maret 2009
Pesawat oh Pesawat
Yang baru saja terjadi yaitu kelakaan pesawat cargo di Bandara Narita, Tokyo Jepang pada hari senin kemarin tanggal 23 Maret 2009. Pesawat milik FEDEX ini jatuh dan kemudian terbakar sesaat setelah mendarat. Insiden ini menewaskan dua orang awak pesawat pilot dan co pilot.
Di hari yang sama, Pesawat Sriwijaya Air rute Tanjung Pinang - Jakarta dengan nomor penerbangan SJ 309, mendarat darurat di bandar udara Hang Nadim, Batam, ini di karenakan adanya kerusakan pada mesin nomor 1. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Belum hilang dari ingatan kita tentang pendaratan darurat lainnya yg terjadi pada tanggal 23 February lalu, pesawat Lion Air rute Medan Batam dengan nomor penerbangan JT 972. Setelah berputar-putar di udara selama +/- 1.5 jam untuk menghabiskan bahan bakar agar pendaratan dapat berjalan lancar, ini dilakukan karena roda depan pesawat tidak dapat berfungsi. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Juga, pada tanggal 9 Maret 2009, Pesawat Lion Air lainnya dengan nomor penerbangan JT 793 yang berangkat dari Makasar, tergelincir keluar landasan di Bandara Soekarno-Hatta.
Kejadian-kejadian diatas membangkitkan ingatan ku ke bulan Mei tahun lalu, pada saat itu aku akan melakukan perjalanan dari Jakarta ke Banjarmasin lihat disini.
Dua minggu yang lalu, aku pun dibuat berdebar-debar dalam perjalananku dari Jakarta ke Palembang. Tgl 12 Maret yang lalu dengan menumpang pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 332, setelah delay selama 1 jam, akhirnya pesawat pun di berangkatkan dari bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Take off, semua baik-baik saja, begitupun selama penerbangan berlangsung, hanya saja ada beberapa guncangan kecil yang dikarenakan cuaca buruk. Setelah +/- 50 menit terbang, kita pun akan segera mendarat di Palembang. Pesawat berguncang sedemikian rupa, dikarenakan cuaca pada saat itu sangat buruk, hujan yang disertai angin kencang dan petir, membuat pesawat tidak stabil. Landasan bandara telah terlihat, tetapi pesawat tak kunjung mendarat, tiba-tiba pesawat dipacu dengan kecepatan tinggi dan pesawat kembali terbang meninggalkan landasan bandara. Terlihat wajah-wajah tegang dari seluruh penumpang dan tak lama kemudian terdengar suara pilot dari kockpit yang memberitahukan bahwa pesawat tidak memungkinkan untuk mendarat, dikarenakan cuaca dan jarak pandang yang sangat buruk.
Akhirnya pesawat pun kembali terbang dan berputar-putar diatas kota palembang selama +/- 30 menit untuk menunggu cuaca membaik. Dirasakan hujan sudah mulai mereda, maka pesawat pun kembali terbang rendah dan mencoba mendarat. Kali ini pesawat dapat mendarat, tetapi dengan hard landing. Begitu menyentuh landasan, pesawat berlari dengan kecepatan tinggi yang membuat badan penumpang terdorong kedepan dan untuk menahannya kedua tangan kita pun harus berpegangan ke kursi yang ada di depan. Sesaat setelah landing belum terdengar suara dari penumpang, kecuali hanya gemuruh mesin pesawat dan setelah pesawat berjalan dengan sempurna diatas landasan, terdengar ucapan Alhamdulillah dan tepuk tangan bergemuruh dari seluruh penumpang.
Ini kali kedua nya aku mengalami hal yang menegangkan dalam perjalanan menggunakan pesawat terbang dan aku berharap tidak akan ada yang ketiga kalinya. Amin ya rabbal alamin......
Insiden Kejepit Pintu
Tetapi aku tidak bisa menghadiri acara tersebut, karena ada sepupuku datang dari Banjarmasin dan memintaku untuk menemani dia untuk mencari beberapa pakaian hamil.
Setelah sholat Ashar, kita pergi ke salah satu pusat perbelanjaan di daerah senayan. Sebelum hunting pakaian hamil, kakakku mencari jam tangan untuk hadiah ulang tahun suaminya. Sudah dapat hadiah yg diinginkan, mencoba menengok ke beberapa toko pakaian anak2, tapi akhirnya tidak membeli satu pun pakaian, karena harga nya yg selangit. Kita pun pindah ke ITC kuningan. Namanya perempuan, kalo sudah melihat barang2 murah dan bagus, nafsu belanja nya tidak bisa ditahan. Seperti kakakku yg satu ini, kalau kita tidak menghentikan aktivitas belanja nya, dia belum akan berhenti. Setelah dapat apa yg dicari, makan malam dulu, tidak langsung pulang, kakakku mengusulkan untuk karokean. Pergilah kita ke Inul Vista yang ada di Pasar Festival. Tidak hanya berdua, berempat kita karokean, aku dengan dua kakak sepupuku dan satu teman dekat kita namanya Santi.
+/- 2 jam kita puas bernyanyi - nyanyi, kira2 jam 9 malem kita memutuskan untuk pulang. Tujuan pertama ke Hotel Mega Cikini, mengantar kakak sepupuku yg dari banjar. Suaminya sudah menunggu disana, karena keesokan harinya mereka akan bertolak kembali ke Banjar.
Nah disinilah insiden kejepit pintu itu terjadi, sebelum masuk ke dalam taxi, aku mempersilahkan Ayuk Mely dan Santi masuk terlebih dahulu. Begitu aku mau masuk, terdengar jeritan Santi meminta Ayuk Yanti membuka pintu depan, tangannya ke jepit. Karena bercampur panik, Ayuk Yanti malah bingung kenapa kita teriak2 nyuruh buka pintu. Setelah aku setengah berteriak tangan Santi Kejepit, barulah dia sadar dan langsung membuka pintu depan taxi. Panik melihat Santi yang kesakitan, kita berencana membawanya ke rumah sakit. Tetapi sopir taxi nya malah menyarankan untuk melumuri tangan Santi yang kejepit dengan minyak rem. Dibantu beberapa sopir taxi yg kebetulan mangkal disana, akhirnya minyak rem diambil dengan sodotan dari taxi yg akan kita naiki. "Agak perih mba awalnya, tapi tahan aja, sebentar juga sembuh" begitu kata bapak2 sopir taxi disana. Benar saja, tidak lama Santi bilang tangannya udah mendingan. Dibalik kejadian ini, aku jadi tau kegunaan lain dari Minyak Rem. Subhanallah ya, ternyata obat untuk mengobati tangan yg kejepit pintu taxi, ternyata ada didalam taxi itu sendiri.
Kamis, 26 Februari 2009
Cihuyyyyyyy Dapet Tiket Premiere Film Kambing Jantan!!!!!!
Rasanya laamaaaa banget nungguin film ini bakal diputer dan akhirnya tanggal 3 Maret nanti Insya Allah aku bisa menuntaskan rasa penasaran ku akan film tersebut.
Kemaren sewaktu aku post Judul tulisan ku ini di YM and FB, banyak yang komen and nanyain "Film Apaan Tuh, Wid?"
Maka dengan sukarela dan berbaik hati aku menceritakan bahwa Film ini adalah Film yg diangkat dari blognya Raditya Dika yang sebelumnya sudah di terbitkan dalam bentuk buku dan komik.
Bagi yang belum pernah membaca atau pun mendengar tentang kambing jantan ini, maka pertanyaanpun akan berlanjut. "Emangnya nyeritain apaan sih kambing Jantan itu?"
Maka pertanyaan tersebut akan aku jawab seperti ini:
1. Versi buku/blog, isinya menceriakan pengalaman goblok sehari-harinya si Raditya Dika. Kenapa Kambing Jantan? Karena si Raditya ini sering di panggil Kambing sama temen2 nya sewaktu SMA dulu dan karena dia tergolong makluk yang berkelamin jantan, maka blog dia pun dinamakan Kambing Jantan. Cara penulisan di buku ini seperti format buku harian, karena memang cerita2 yang ada merupakan curhat nya si Radit.
2. Versi Komik, sama seperti buku/blog, isinya masih menceritakan pengalaman2 Radit yang kuliah di Adelaide, Australia. Disini Radit bekerja sama dengan seorang Komikus Muda bernama Dio Rudiman.
3. Versi Film
Klo yang ini blm bisa aku kasih gambaran, karena tanggal 3 nanti baru mo ditonton.
Jadi tunggu saja postingan selanjutnya ;)
Sepertinya, acara premiere film KJ nanti merupakan ajang berkumpulnya para blogger. Karena syarat mutlak untuk mengikuti permainan yg berhadiah tiket premiere ini adalah HARUS PUNYA BLOG.
Acara premierenya sendiri akan di berlangsung di / pada:
Virtual Doctor Indonesia
Apa keistimewaan dari kedua anak ini sehingga mereka patut dihadirkan di acara tersebut?
Mereka adalah peraih medali emas sebagai team penemu program komputer VIRTUAL DOCTOR dalam Olimpiade Internasional Project Komputer di Turkmenistan 15 November 2008 yang lalu.
"Software ini kita kirim ke ajang International Computer Project Olympiad (ICPO) di Ashgabat, Turkmenistan dan menang," kata Dirgantara.
Program ini menurut Dirgantara dapat mendeteksi penyakit dalam tubuh manusia dengan cara memasukan data kondisi badan saat mengalami suatu gejala sakit. Penyakit itu antara lain demam berdarah, influenza, typhus, diare dan rabies. "Kita mendisain suatu program yang bisa mendeteksi penyakit dalam tubuh. Cara kerjanya dengan mendeteksi gejala-gejala dalam tubuh kita," katanya.
Dalam proses penyimpulan penyakit akan dilengkapi dengan peta atau lokasi rumah sakit yang bisa dituju serta obat yang kita makan untuk menyembuhkan penyakit itu. Ia menjelaskan programnya dibuat karena banyak masyarakat yang enggan memeriksakan diri ke dokter atau dengan alasan berobat ke dokter mahal dan memakan waktu. Masyarakat yang punya software ini bisa memeriksa kesehatan tanpa harus ke dokter. Selain itu juga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya saat orang mengalami panas tinggi kemudian meminum obat aspirin, tapi ternyata mengalami demam berdarah, ini akhirnya menyebabkan orang itu tidak bisa ditolong jiwanya. "Kejadian ini sudah sering terjadi di negara kita. Itu kenapa kita membuat program itu," ungkapnya.
Dirgantara menambahkan inti dari program ini adalah inovasi, edukasi atau pendidikan bagi masyarakat dan teknologi melalui komputer. "Kita membuat program ini bukan bermaksud untuk mengantikan peran dokter, tapi untuk membantu dokter dalam melayani pasien", katanya.
Dokter biasanya dalam 10 menit hanya bisa melayani dua pasien, tapi dengan program ini dokter bisa melayani sampai empat atau lima pasien. "Jadi software ini bisa meminimalisir antrean panjang pasien," tuturnya.
Sementara itu, Ironnanda menambahkan program ini masih prototype sehingga akan dikembangkan lebih lanjut agar keakuratannya mencapai 100%. "Program ini isinya adalah pikiran dokter dan ilmu medis dari beberapa literatur aktual. Membutuhkan waktu sekitar enam bulan lebih untuk melakukan penelitian, wawancara beberapa dokter dan studi lapangan di rumah sakit-rumah sakit," imbuhnya. Ia tidak menyangka program ini dapat medali emas, karena tantangan berat dengan penilaian juri yang sangat ketat di antara 92 project lainnya dan diikuti 17 negara Asia, Amerika dan Eropa.
"Project ini sangat didukung oleh pihak sekolah, baik itu dana maupun prasarana seperti beberapa unit komputer dan perlengkapan lainnya. Dan diharapkan dalam waktu 10 tahun kedepan project ini dapat dikembangkan untuk dapat mendeteksi penyakit-penyakit lain," ujarnya.
Dua siswa yang gemar komputer di sekolahnya ini berharap upaya menolong masyarakat dengan menciptakan program virtual doctor dapat menjadi modal membantu meningkatkan derajat kesehatan bangsa.
Sumber: http://mediaindonesia.com
Melihat prestasi diatas, saya sempat bertanya ke beberapa teman, apakah mereka pernah mendengar Virtual Doctor dan tau siapa penemunya. Rata2 mereka menjawab tidak tahu.
Ternyata prestasi membanggakan seperti ini, gaungnya tidak seberapa dibanding dengan kisah2 para artis yang setiap menit selalu di besar2kan baik oleh media cetak maupun televisi.
Belum lagi jika dibandingkan dengan berita tentang Ponari, yang menurutku hanya sugesti cepat sekali tersebar.
Sedangkan ini, peristiwa yang mengharumkan nama bangsa dan negara dianggap tidak fenomenal.
Maliq & D Essentials
Get more songs & code at www.stafaband.info