Welcome to My World

Terima kasih buat kawan - kawan sekalian yang sudah meluangkan waktunya untuk mengunjungi Blog ku.
Semoga ada sisi baik nya yang bisa diambil dari sini.

Sabtu, 23 Mei 2009

Wisata Kuliner di Berbagai Tempat

Setiap kali aku bepergian entah itu hanya hanging out di pusat perbelanjaan ataupun ke satu kota / daerah untuk pertama kalinya, sedapat mungkin aku akan menjajal beberapa kuliner.
Ini beberapa contoh kuliner yang sempat aku abadikan.

Soto Banjar.
Ini makanan Khas daerah banjarmasin. Soto ini berisi suwiran daging ayam, so un dan telur rebus. Bisa dimakan bersama nasi atau Lontong. Jika ingin mendapatkan rasa segar, bisa ditambahkan perasan air jeruk nipis.




Sate Ayam Khas Banjar.
Tidak berbeda dengan sate-sate ayam pada umumnya. Sate ini pun disajikan dengan bumbu kacang. Yang membedakan nya hanya warna bumbu kacang nya saja. Jika Bumbu kacang pada umumnya berwarna coklat, maka bumbu kacang disini berwarna kemerahan.


Sop Ayam Banjar.
Lagi - lagi dari Banjarmasin, sop ini sama seperti sop ayam pada umumnya, berisi potongan daging ayam, wortel, kentang, so un dan irisan tomat. Yang membedakan, ada tambahan santan kelapa di sop ini.



Kudapan khas daerah Banjar (aku lupa namanya ;p)
Jika selama ini dari buah cempedak yg bisa dimakan adalah daging buah dan biji nya, maka makanan yang satu ini berasal dari kulitnya. Kulit cempedak ini setelah direndam dengan bumbu, kemudian di goreng agar bisa disantap.
Rasa nya gurih.


Ikan Haruan Bakar.
Sempat tertipu dengan namanya. Maksud hati ingin mencari makanan yang belum pernah dicicipi, tapi ternyata jenis ikan yg satu ini sudah akrab dengan lidah ku. Haruan adalah sebutan orang Kalimantan Selatan untuk Ikan gabus.
Seperti masakan ikan bakar pada umumnya, disajikan dengan sambal dan lalap-lalapan.


Tahu yang sudah di olah dengan bumbu jepang, disajikan setelah digoreng. Ada beragam bumbu yg dicampurkan disini, rasa jahe sangat dominan.
Makanan ini disebut Tahu Goreng dgn Saus Wasabi.






Bebek Peking Bakar.
Ini hasil hunting makanan di Plaza Semanggi di rumah makan Duck King.
Sehabis dari Gramedia Book fair di Senayan, aku, ulfah dan tika di traktir Pak Fajar makan disini.





Gulai Udang.
Masih dari daerah Banjar, udang besar ini dimasak dengan santan. Rasanya gurih.






Mie Tasik dengan Bakso dan Pangsit.
Ini hasil berburu kuliner di Cibinong. Sehabis menjenguk Mba Yanti yg habis melahirkan di Cilebut, Mba Kikieb men traktir ku makan Mie tasik ini. Rasa nya Gurih n enak...




Buku: Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Tere Liye



Judul Buku : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Penulis : Tere Liye
Pembaca : Remaja
Jenis Buku : Novel
Penerbit : Republika



Membaca Novel ini kita diajak berkelana untuk menyelami kehidupan seseorang yang bernama Rehan yang menjadi tokoh utama di cerita ini.
Sang tokoh di besarkan di sebuah Panti Asuhan selama 16 tahun. Disini dia merasa mendapat perlakuan yang tidak layak dari pengelola panti yang dia anggap sok suci. Setelah masa 16 tahun di Panti Asuhan yang dia anggap sia-sia, Rehan memutuskan untuk pergi. Selepas dari panti Rehan menjalani kehidupan yang tidak menentu, mulai dari emperan terminal hingga ke lapak2 di pinggir rel. Hingga suatu kejadian yang akhirnya memaksa Rehan untuk berjuang bertahan hidup di Ibu kota.

Memulai kehidupannya di Ibu kota, Rehan sempat bernaung di sebuah rumah singgah yang mempertemukannya dengan beberapa teman yang akhirnya disebut sebagai keluarga olehnya. Disini dia berkesempatan memperoleh pendidikan yang nantinya akan menghantarkannya menjadi salah seorang pemilik kerajaan bisnis yang disegani suatu hari kelak.

Dikisahkan pula bagaimana Rehan menemukan cinta sejati nya di sebuah gerbong kereta api sewaktu di perjalanan kembali ke kota asalnya. Dia memutuskan kembali kesana untuk melupakan kenangan pahit bersama Plee yang hidup nya harus berakhir di tiang gantungan. Di kota asal nya inilah Rehan mulai menata hidupnya dengan bekerja sebagai buruh bangunan. Rehan adalah seorang pembelajar yang baik, maka tidak heran dalam waktu singkat dia mampu mendapatkan posisi sebagai kepala mandor di dalam proyek2 yang diikuti nya. Di kota ini juga Rehan memulai dan mengakhiri kehidupan berumah tangga nya dengan seorang perempuan bernama fitri.

Satu kebiasaan Rehan yang tidak pernah berubah adalah melihat rembulan. Mulai dari teras panti asuhan, di atap rumah singgah, di tower air hingga di lantai tertinggi gedung miliknya.

Potongan-potongan kehidupan Rehan yang dikilas balik di novel ini adalah untuk menjawab lima pertanyaan yang terus membayangi nya. Apa saja kelima pertanyaan itu dan bagaimana jawaban-jawaban atas kelima pertanyaan itu. Silahkan membaca novel yang sarat makna akan arti cinta, pengorbanan dan ambisi di dalam mengarungi lautan kehidupan di dunia ini.



Update Pernah Pernik Batu2an dari Martapura

Awal Mei lalu aku kembali lagi ke Martapura, Kalsel. Menemani adikku yg kedua untuk refeshing disana sekaligus mengunjungi keluarga kakak sepupuku. Tentunya aku tidak melewatkan acara belanja2 pernak pernik yang terbuat dari bebatuan di Martapura. Ini beberapa barang yang sempat masuk kantong belanjaan ku, dan jika ada yang berminat bisa langsung menhubungiku. Selamat menikmati.....


Bros berukuran besar dengan Kristal besar.
Harga: Rp. 45,000









Gelang dari Batu Akik yang di rangkai dengan perak.
Harga: Rp. 70,000







Bros sepasang, satu kecil dan satu sedang.
Harga: Rp. 45,000








Gelang dari Batu Kecubung yg dirangkai dengan karet.
Harga: Rp. 50,000









Bros bundar berukuran besar dengan kristal kecil-kecil.
Harga: Rp. 45,000








Bros berukuran sedang dengan kristal putih yg jika dilihat dari sisi manapun warna kristal nya akan berubah ubah.
Harga: Rp. 40,000







Bros berukuran besar dengan kristal warna-warni.
Harga: Rp. 50,000














Bros berukuran besar berbentuk bunga dengan kristal2 kecil.
Harga: Rp. 45,000









Gelang baris 2 yg dihias permata2 kecil warna-warni, di rangkai dengan karet.
Harga: Rp. 25,000












Gelang baris 1 yg dihias permata2 kecil warna-warni, di rangkai dengan karet.
Harga: Rp. 20,000








Senin, 04 Mei 2009

Buku: Negeri Van Oranje


Judul Buku : Negeri Van Oranje
Penulis : Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Nisa Riyadi, Rizki Pandu Permana
Penerbit : Bentang Pustaka








Ini salah satu buku yang baru selesai aku baca minggu lalu. Novel ini cocok menjadi panduan bagi siapa saja yang ingin mengenyam pendidikan di negeri Kincir Angin, Belanda.

Novel ini mengisahkan persahabatan dan liku-liku kehidupan lima mahasiswa Indonesia di negeri Belanda. Mereka adalah Iskandar alias Banjar asal Kalimantan Selatan, Firdaus Muthoyib anak Asli Betawi, Wicak Adi Gumelar yang seorang pegawai di salah satu LSM berasal dari Banten, Garibaldi Utama Anugrah Atmaja alias Geri, makhluk ganteng yang bisa menurunkan pasaran cowok Indonesia di Belanda dan terakhir Anandita Lintang Persada, seorang perempuan tinggi semampai yang berwajah cantik.

Mereka berlima di pertemukan di stasiun kereta Amersfort pada saat terjebak badai yang membuat semua perjalanan kereta terhenti selama beberapa jam. Diawali oleh rokok kretek dan diselingi dengan curhat panjang awal mula mereka terdampar di negeri Kincir Angin ini. Sejak saat itu mereka mendeklarasikan diri mereka sebagai Aagaban (Aliansi Amersfort Gara-gara Badai di Netherlands).

Selain menceritakan bagaimana kegigihan Banjar mencari pekerjaan demi mengumpulkan beberapa Euro untuk bertahan hidup demi menjawab tantangan dari Goz sahabatnya, Lintang yang menyambi sebagai guru tari di KBRI setelah mendapat tawaran langsung dari Dubes Indonesia untuk Belanda dan terobsesi untuk menikah dengan Bule, Geri yang tidak pernah bermasalah dalam hal keuangan tetapi mempunyai masalah dalam perjalanan asmara nya yang tidak lazim, Daus yang selalu gagal untuk mencoba hal-hal yang berbau dosa serta Wicak yang sukses membawa tesisnya menjadi salah satu dari 10 nominasi tesis terbaik. Novel ini juga turut menyertakan beberapa tips dan trik ala Aagaban untuk bertahan hidup dan info2 menarik yg bisa di dapat di Belanda. Mulai dari kiat merokok, seputar belanja, bersosialisasi, kegiatan2 yg bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang, event2 menarik, kiat seputar sepeda dan pernak perniknya, kiat jitu jadi pelajar teladan, kiat menghadapi birokrasi, tips mencari rumah atau kamar di Belanda, sampai dengan tips ber backpacking keliling Eropa.

Satu cerita dengan empat penulis yang menyajikan gaya penulisan yang sama dan bahasa yang mudah dicerna, menjadikan novel ini layak di baca.
Launching dan diskusi novel ini telah dilaksanakan pada tanggal 1 Mei kemarin bertempat di FAB cafe toko buku Gramedia Grand Indonesia, Jakarta dengan menghadirkan dua dari empat penulisnya, yaitu Wahyuningrat dan Adept Widiarsa.

Maliq & D Essentials

Maliq & D'Essentials ~ Pilihanku

Get more songs & code at www.stafaband.info