Welcome to My World

Terima kasih buat kawan - kawan sekalian yang sudah meluangkan waktunya untuk mengunjungi Blog ku.
Semoga ada sisi baik nya yang bisa diambil dari sini.

Senin, 01 Februari 2010

CONQUEST OF THE GALAXY: MARS, BY CONDORS

Tanggal 22 yang lalu aku bersama seorang teman berkesempatan untuk menonton sebuah pertunjukan dari sebuah kelompok tari kontemporer yang berasal dari Jepang, yaitu CONDORS di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pertunjukkan kali ini diberi judul CONQUEST OF THE GALAXY: MARS. Ini adalah pertunjukan yang terdiri dari beberapa adegan pendek, film animasi, cerita pendek dan tentu saja tarian dengan gaya khas Jepang.

Conquest of the galaxy: Mars telah dipertontonkan di sejumlah Negara Asia, Eropa hingga Amerika. Sebut saja London, Paris dan Roma pada tahun 2007, Brazil tahun 2008, serta di Singapura dan Malaysia tahun 2009. Ini merupakan lanjutan sukses dari Conquest of Galaxy seri 1: Jupiter yang pernah di tampilkan di New York City pada tahun 2001 dan dilanjutkan dengan tour ke beberapa kota di berbagai negara seperti Los Angeles, Philadelpia, Miami, Costa Rica, Chile, Taiwan, Hong Kong, Korea, Malaysia, Indonesia, Australia dan Singapura.

Pertunjukan diawali dengan munculnya gambar-gambar animasi, mulai dari kartun sampai dengan logo Colombia Pictures yang diplesetkan menjadi gambar orang berkepala botak dengan tulisan CONDORS di bawahnya. Kemudian dilanjutkan dengan tarian dengan tempo cepat dengan iringan musik rock yang cukup menghentak. Para penari memakai pakaian rapi serba hitam, seperti pakaian seragam sekolah di Jepang. Baik performance individu, duet hingga kelompok, gerakan-garakan yang dinamis membuat kita para penonton tidak ingin berpaling sedikitpun dari pertunjukkan di depan kita.

Selanjutnya penonton disuguhi permainan-permainan kocak yang memang menjadi ciri khas pertunjukkan seni orang-orang Jepang. Misalnya Sesame Street yang di plesetkan menjadiRotten Street, disini Condors melakukan beberapa gerakan pantomim yang akan menggiring kita untuk menebak gerakan apa yang sedang mereka pertunjukkan dengan urut2an Alphabet. Dimulai dari Huruf A, tadinya aku berfikir mereka akan memberi satu tebakan dalam bahasa Inggris, tetapi ternyata A yang mereka maksud disini adalah untuk menunjukkan Anjing. Selanjutnya Huruf B, dengan gerakan melenggak lenggok dan seolah2 sedang berhias, maka penonton pun langsung dapat menebak jika B yang mereka maksud disini diperuntukkan untuk Banci. Kemudian berturut-turut F = Facebook, M = Manohara, P = Peterpan hingga huruf Z yang di perlu di sebut ;p

Pertunjukkan selanjutnya adalah sebuah drama dengan Yasuharu Katsuyama sebagai aktor utama. Dikisahkan seseorang yang sangat menggemari permainan sepak bola yang terkukung dalam rutinitas pekerjaan di sentra bisnis Sudirman, tidak bisa meninggalkan hobi nya ini. Apa pun yang ia pikirkan dan bayangkan tidak bisa terlepas dari yang nama nya sepak bola. Tentu saja adegan adegan yang di tampilkan disini masih dalam balutan humor khas negeri sakura.

Selanjutnya kita diajak untuk memasuki inti dari pertunjukkan malam itu CONQUEST OF GALAXY: MARS = PENAKLUKAN MARS. Di kisahkan dua orang astronot yang mendarat dan melakukan penjelajahan di planet mars, di tengah rasa haus dan lapar yang mendera, nampaklah dua kaleng coca cola dan dua Pop Mie yang melayang2 yang sangat mengoda untuk segera di santap. Untuk mendapatkan kesan melayang2 dan sedang berada di luar angkasa, rekan2 mereka membantu untuk membalikkan badan mereka. Alhasil, jadilah mereka minum dan makan dalam posisi kepala di bawah kaki di atas.

Seusai penaklukan Mars, kembali kita di suguhi tontonan yang mengocok perut. Para penari2 Condors ini berpakaian ala Cheer Leaders. Dengan kaus warna warni ketat, rok mini, rambut palsu dan tentu saja tidak ketinggalan rumbai2 khas cheer leaders. Mereka menari2 dengan lincah dan energik, pada sesi ini beberapa penonton pun dilibatkan untuk dapat bargoyang bersama mereka.

Puas dihibur dengan tarian2 dan adegan2 yang kocak, kembali kita di hibur dengan tarian yang lebih serius tentu saja masih dengan diiringi oleh musik rock yang cukup menghentak. Disini mereka kembali mengenakan seragam hitam seperti pada tarian pembukaan. Di sesi terakhir ini mereka menyuguhkan tarian2 yang menunjukkan aktifitas yang dibiasa dilakukan di pantai, mulai dari permainan voli pantai, snorkeling bahkan surfing dan ini pula yang menjadi pertunjukkan pamungkas pada malam itu.


Condors sendiri adalah grup tari kontemporer yang semua anggotanya laki-laki. Didirikan oleh Ryohei Kondo dan berhasil merekrut orang-orang hebat untuk mendukung proyek tari kontemporer yang digagasnya. Mereka adalah Junichi Aota (Pembuat Klip Animasi dan Boneka untuk Condors), Yoshihiro Fujita (peserta CJB Canada/Japan Dance Partnership Project), Toshihiro Hashizume (penari yang sering terlibat di pertunjukan dalam dan luar negeri), Satoshi Ishibuchi (pemilik gelar Ph.D untuk studi seni pertunjukan dari Waseda University, ia juga seorang gitaris band rock terkenal Jinko Tentai), Michihiko Kamamura (guru bela diri Cina), Yasuharu Katsuyama (Penyanyi band The Heart Knockers), Kensaku Kobayashi (Aktor Panggung dan penulis sketsa Condors), Satoshi Okuda (Perupa Visual dan Guru Seni) dan Kojiro Yamamoto (Pemilik Gelar M.A Pendidikan dan peserta CJB Canada/Japan Dance Partnership Project).

Sumber Foto: Google


Kamis, 14 Januari 2010

Jakarta New Year Concert 2010


Memulai penjelajahan di tahun 2010 ini, aku berkesempatan untuk menyaksikan sebuah konser megah yang di selenggarakan di Graha Bakti Budaya – Taman Ismail Marzuki, konser yang bertajuk “ANANDA SUKARLAN’S LIBERTAS: Kantata untuk Kemerdekaan dan Hak Azasi Manusia”, sukses di selenggarakan pada hari minggu tanggal 3 Januari yang lalu. Pada saat itu aku bersama temanku nonton di pertunjukan kedua yang dimulai pada pukul 8.00 malam.

Konser ini terbagi atas dua bagian.

Pada bagian pertama, Ananda Sukarlan membuka nya dengan menampilkan permainan piano Solo yang apik dengan mengusung Rhapsodia Nusantara. Disini Ananda mengelaborasi nada-nada tradisional, dimana para pendengar masih tetap dapat mendengarkan lagu lagu rakyat tersebut dalam versi aslinya. Contohnya lagu Angin Mamiri terdengar sangat mennarik berkat sentuhan apik sang pianis.

Di bagian ini, Ananda tidak melulu tampil solo. Pada saat menampilkan salah satu karya yang terilhami dari cerita Romeo and Juliet yang bertajuk Sweet Sorrow Ananda menggandeng seorang Violist remaja Inez Raharjo yang masih berumur 15 tahun. Rangkaian Simponi yang indah berpadu padan dengan suara indah dari gesekan biola, menambah kesan romantis pada malam itu. Di bagian lain sewaktu menyuguhkan repertoire-repertoire yang terilhami oleh bencana Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004, Aning Katamsi (soprano) dan Elizabeth Ashford (Flute) memperkaya suguhan permainan piano dari Ananda Sukarlan. Bibirku Bersujud Di bibirmu adalah musik tari (Chendra Panatan, Koreografer) yang didasari oleh puisi Hasan Aspahani yang berkisah tentang cinta dan kehancuran. Ketika lautan yang membentuk tsunami jatuh menyentuh tanah dan akhirnya meluluhlantakkan bibir pantai utara Sumatera.

Untuk menuju bagian kedua, ada jedah waktu 15 menit yang digunakan pihak panitia untuk men set panggung dan para penonton dapat mempergunakan waktu ini untuk mencari minum atau makanan ringan.

Pada bagian kedua Ananda berkolaborasi dengan ITB Choir, Paragita UI, Joseph Kristanto (Bariton), Harianto (English Horn), David Kristiawan (Perkusi), Indra Listiyanto sebagai konduktor dan Prima Muchlisin yang merupakan Master Concert menyuguhkan sebuah Kantata yang di ilhami oleh 8 karya besar para pujangga Indonesia dan dunia, yaitu: Bentangkan Sayapmu Indonesia (Ilham Malayu), I understand the Large Hearts of Heroes (Walt Whitman), The Young Dead Soldiers Do Not Speak (Archibald Macleish), Palestina (Hasan Aspahani), A Un Poeta Muerto (Luis Cernuda), Kita Ciptakan Kemerdekaan (Sapardi Djoko Damono), Kerawang – Bekasi (Chairil Anwar) dan Ia Telah Pergi (W.S. Rendra).

Tanpa terasa selama -/+ 90 menit JNYC 2010 pun mencapai puncaknya, ditandai dengan pemberian bucket bunga kepada pengisi acara oleh para sponsor, Ananda Sukarlan’s LIBERTAS Kantata untuk Kemerdekaan dan Hak Azasi Manusia, resmi berakhir.

Konser serupa dapat disaksikan kembali pada tanggal 2 Januari 2011.

Minggu, 10 Januari 2010

Buku: Galaksi Kinanthi, Sekali Mencintai Sudah itu Mati. Tasaro GK

Judul: Galaksi Kinanthi, SekaliMencintai Sudah Itu Mati
Penulis: Tasaro GK
Penerbit: Salam Madani
Inspired by True Story

Bagi para penggemar novel, satu lagi buku bagus yang ingin saya bagi resensi nya kepada kawan-kawan semua. Saya mengetahui keberadaan buku ini dari seorang teman yang merupakan penggemar dari tulisan-tulisannya Tasaro GK.




Novel ini menceritakan kehidupan seorang perempuan Jawa bernama Kinanthi. Dimulai dari kehidupan masa kecilnya di daerah Gunung Kidul Yogyakarta yang mempunyai seorang teman yang selalu melindungi nya dari ejekan teman-teman sekolah bahkan masyarakat kampung tempat tinggal nya yang bernama Ajuj. Ajuj sendiri adalah anak tunggal dari seorang pemuka agama yang cukup di segani di kampung tersebut, sementara Kinanthi hanya seorang anak dari keluarga miskin.

Karena kemiskinan keluarga nya inilah Kinanthi akhirnya "dititipkan" ke sebuah keluarga yang berada di kota Bandung selepas lulus SD, agar dia dapat melanjutkan pendidikan nya. Tahun pertama, kedua semua berjalan dengan normal. Kinanthi dapat melanjutkan pendidikan sembari menjadi "pembantu" di rumah keluarga yang menampungnya. Menginjak tahun ketiga, ada satu kejadian yang membuat Kinanthi terpaksa "terusir" dari rumah keluarga ini. Dari sinilah kehidupan Kinanthi selanjutnya bisa dibilang sangat memprihatinkan hingga akhirnya dia menjadi TKW mulai dari daerah Timur Tengah hingga ke Amerika Serikat. Seperti kebanyakan kisah para TKW, Kinanthi pun mendapatkan perlakuan yang tidak layak dari majikannya, mulai dari pemukulan yang hanya karena kesalahan kecil hingga pemerkosaan.

Di Amerika inilah Kinanthi akhirnya dapat terlepas dari belenggu penyiksaan setelah dia nekat kabur dari rumah majikan nya. Berkat bantuan dari seorang Indonesia yang bekerja sebagai penterjemah di pengadilan di Amerika, akhirnya Kinanthi di bebaskan dari Majikannya kemudia dia mendapat perlindungan dan pendidikan dari pemerintah Amerika Serikat.

Hari, minggu, bulan hingga tahun berganti, Kinanthi berubah menjadi seorang wanita yang lebih Amerika dari orang Amerika sendiri. Atas kecemerlangan otaknya dan kesungguhannya dalam mengejar pendidikan, dia menjelma menjadi seorang profesor yang concern akan hak-hak dan perlakuan kaum wanita.
Bagaimana Kinanthi dapat meraih ini semua, silahkan temukan kisah lengkap nya di buku bagus ini :)

Sabtu, 09 Januari 2010

Buku: Drunken Series, Pidi Baiq

Tidak terasa tahun 2009 telah berlalu 10 hari, Selamat tahun baru kawan-kawan....
Semoga di tahun 2010 ini kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi dan apa2 yg menjadi impian kita di tahun 2009 kemarin dapat terwujud di tahun ini. Amin ya Rabbal Alamin......



Rasanya sudah lama sekali aku tidak berbagi resensi buku-buku yang sudah aku baca. Untuk memulai tahun yang baru ini, aku akan coba sharing buku2 tulisannya Pidi Baiq. Sudah ada 4 buku yang diterbitkan oleh Mizan dari hasil tulisan beliau, yaitu:
1. Drunken Monster
2. Drunken Molen
3. Drunken Mama
4. Drunken Marmut

Ke empat buku tersebut merupakan kumpulan cerita dari keseharian seorang Pidi Baiq yang diambil dari blog pribadinya http://pidibaiq.multiply.com
Buku-buku ini menjadi bacaan favoritku disaat aku merasa lelah setelah menjalani aktivitas sehari-hari. Buku-buku ber genre komedi ini dapat menjadi pengobat lelah disela-sela kejenuhan kita terhadap aktivitas rutin yang monoton.

Pidi baiq menuliskan cerita kesehariannya yang tidak lazim dengan tata bahasa yang bisa dibilang ancur. Kaidah berbahasa yang baik dan benar telah dilanggar dengan sangat sadar oleh beliau :D
Tetapi ini lah yang menjadi ciri khas dari tulisan2 seorang Pidi Baiq.

Salah satu cerita yang terdapat di salah satu buku tersebut adalah, dimana pada suatu siang ada seorang salesman keliling menawarkan pengharum ruangan dan mampir ke rumah nya Pidi Baiq. Disini si salesman dijamu dengan sangat baik oleh si empunya rumah. Disuguhi minuman dan makanan yang bermacam2. Setelah berbasa basi beberapa saat, akhirnya si salesman mengutarakan maksud yang sebenarnya dari kedatangannya pada siang itu. Dia menawarkan barang dagangan yang di bawanya. Dimana-mana jika ada orang yang menawar harga kepada penjual, tentulah si pembeli menginginkan harga yang lebih rendah dibanding harga yang ditawarkan si penjual, tetapi ini tidak berlaku bagi seorang pidi baiq, dia malah menawarkan harga yang lebih tinggi dari yang ditawarkan si salesman. Tentu saja hal ini membuat kaget si salesman, tapi dia tidak begitu saja menyetujui penawaran si calon pembeli yang dipikirnya tidak lazim ini. "Pasti ada yang aneh di balik ini", pikirnya.
Betul saja, setelah harga disepakati Pidi baiq pun menyampaikan satu syarat yang harus dipenuhi oleh si salesman, bahwa dia harus menemani Pidi main Badminton dengan menggunakan Piring Seng sebagai pengganti raket nya di lapangan yang terdapat di komplek perumahan tersebut. Penasaran dengan apa yang terjadi, silahkan temui cerita lengkapnya di salah satu buku Drunken Series ini.

Jika kawan-kawan sekalian ingin membaca buku ini, saya sarankan jangan di tempat umum yang banyak di lalui orang. Apalagi di angkutan umum seperti Bis Kota atau KRL, maka kalian akan menjadi pusat perhatian orang2 ;)

Maliq & D Essentials

Maliq & D'Essentials ~ Pilihanku

Get more songs & code at www.stafaband.info