Welcome to My World

Terima kasih buat kawan - kawan sekalian yang sudah meluangkan waktunya untuk mengunjungi Blog ku.
Semoga ada sisi baik nya yang bisa diambil dari sini.

Kamis, 14 Januari 2010

Jakarta New Year Concert 2010


Memulai penjelajahan di tahun 2010 ini, aku berkesempatan untuk menyaksikan sebuah konser megah yang di selenggarakan di Graha Bakti Budaya – Taman Ismail Marzuki, konser yang bertajuk “ANANDA SUKARLAN’S LIBERTAS: Kantata untuk Kemerdekaan dan Hak Azasi Manusia”, sukses di selenggarakan pada hari minggu tanggal 3 Januari yang lalu. Pada saat itu aku bersama temanku nonton di pertunjukan kedua yang dimulai pada pukul 8.00 malam.

Konser ini terbagi atas dua bagian.

Pada bagian pertama, Ananda Sukarlan membuka nya dengan menampilkan permainan piano Solo yang apik dengan mengusung Rhapsodia Nusantara. Disini Ananda mengelaborasi nada-nada tradisional, dimana para pendengar masih tetap dapat mendengarkan lagu lagu rakyat tersebut dalam versi aslinya. Contohnya lagu Angin Mamiri terdengar sangat mennarik berkat sentuhan apik sang pianis.

Di bagian ini, Ananda tidak melulu tampil solo. Pada saat menampilkan salah satu karya yang terilhami dari cerita Romeo and Juliet yang bertajuk Sweet Sorrow Ananda menggandeng seorang Violist remaja Inez Raharjo yang masih berumur 15 tahun. Rangkaian Simponi yang indah berpadu padan dengan suara indah dari gesekan biola, menambah kesan romantis pada malam itu. Di bagian lain sewaktu menyuguhkan repertoire-repertoire yang terilhami oleh bencana Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004, Aning Katamsi (soprano) dan Elizabeth Ashford (Flute) memperkaya suguhan permainan piano dari Ananda Sukarlan. Bibirku Bersujud Di bibirmu adalah musik tari (Chendra Panatan, Koreografer) yang didasari oleh puisi Hasan Aspahani yang berkisah tentang cinta dan kehancuran. Ketika lautan yang membentuk tsunami jatuh menyentuh tanah dan akhirnya meluluhlantakkan bibir pantai utara Sumatera.

Untuk menuju bagian kedua, ada jedah waktu 15 menit yang digunakan pihak panitia untuk men set panggung dan para penonton dapat mempergunakan waktu ini untuk mencari minum atau makanan ringan.

Pada bagian kedua Ananda berkolaborasi dengan ITB Choir, Paragita UI, Joseph Kristanto (Bariton), Harianto (English Horn), David Kristiawan (Perkusi), Indra Listiyanto sebagai konduktor dan Prima Muchlisin yang merupakan Master Concert menyuguhkan sebuah Kantata yang di ilhami oleh 8 karya besar para pujangga Indonesia dan dunia, yaitu: Bentangkan Sayapmu Indonesia (Ilham Malayu), I understand the Large Hearts of Heroes (Walt Whitman), The Young Dead Soldiers Do Not Speak (Archibald Macleish), Palestina (Hasan Aspahani), A Un Poeta Muerto (Luis Cernuda), Kita Ciptakan Kemerdekaan (Sapardi Djoko Damono), Kerawang – Bekasi (Chairil Anwar) dan Ia Telah Pergi (W.S. Rendra).

Tanpa terasa selama -/+ 90 menit JNYC 2010 pun mencapai puncaknya, ditandai dengan pemberian bucket bunga kepada pengisi acara oleh para sponsor, Ananda Sukarlan’s LIBERTAS Kantata untuk Kemerdekaan dan Hak Azasi Manusia, resmi berakhir.

Konser serupa dapat disaksikan kembali pada tanggal 2 Januari 2011.

Maliq & D Essentials

Maliq & D'Essentials ~ Pilihanku

Get more songs & code at www.stafaband.info