
Inilah buku yang paling di tunggu-tunggu oleh para penggemar Laskar Pelangi. Ini merupakan buku terakhir dari Tetralogi Laskar Pelangi yang diterbitkan oleh PT. Bentang Pustaka.
Buku yang memiliki tebal 504 halaman ini menceritakan bagaimana Ikal yang lulusan S2 dari Sorbonne University, Perancis berinteraksi dengan masyarakat sekitar yang tidak terlalu memperdulikan pendidikan tinggi.
Diceritakan pula bagaimana gigihnya Ikal dalam menemukan jejak A Ling, akhir kisah cinta Arai dan Zakia Nurmala, kehidupan sang Jenius Lintang dan Mahar serta pertemuan Ikal dengan para anggota Laskar Pelangi lainnya.
Dari keseluruhan isi buku, yang paling kusukai adalah Mozaik 12: Seni Menikmati Seni. Pertemuan Ikal dengan Bang Zaitun sang seniman kampung yang menjelma menjadi sopir angkutan. Bagaimana Bang Zaitun menilai seseorang dilihat dari penampilannya melalui sebuah lagu. Selama perjalanan mengantarkan penumpang, Bang Zaitun menaksir lagu yang representatif untuk para penumpangnya. Sebagai contoh:
Indra Gunawan, S.E., Ak., yang diterima bekerja sebagai kepala pembukuan sebuah perkebunan kelapa sawit di Belitong, mendapat suguhan lantunan lagu merdu yang sangat elite, Englishman in New York! Karya Sting!
Ada juga calon dokter sekaligus calon mempelai. Seorang gadis Melayu, yang bekerja sebagai medical representative telah menambat hatinya dihadiahi syair penuh harapan cinta dari Amerika: Always, Atlantic Star.
Penumpang lainnya seorang Bapak pejabat yang baru pensiun dari sebuah lembaga keuangan pemerintah di nugerahi lagi My Way, Frank Sinatra.
Akhirnya tibalah giliran Ikal, setelah bersusah payah Bang Zaitun akhirnya menemukan sebuah kaset yang sudah kumal, ada tulisan Ira Puspita Record di punggungnya, tak lama kemudian
terdengar kerincing tamborin, gemendut gendang, seruling bambu, dan lengkingan kasidah dangdut.
Perdamaian, perdamaian ...
Banyak yang cinta damai
Tapi perang semakin ramai
Banyak yang cinta damai
Tapi perang semakin ramai
Bingung bingung ku memikirnya ¤
Tidak ada komentar:
Posting Komentar